Burung Hantu Jadi Solusi Basmi Hama Tikus

Jember – Dinas Pertanian Kabupaten Jember menyiapkan sejumlah strategi untuk menekan dan membasmi perkembangan hama tikus yang menyerang persawahan petani. Selain melakukan penggerebekan dan pengasapan, dinas pertanian juga mulai mengembangkan budidaya burung hantu.

“Kita melakukan budidaya burung hantu bersama kelompok tani yang ada di kabupaten Jember. Ini merupakan salah satu metode yang cukup efektif untuk mengendalikan perkembangan tikus yang menyerang tanaman padi petani,” kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jember Hari Wijayadi, Sabtu (9/2/2013).

Metode pengembangbiakan burung hantu ini, menurut Hari bukanlah sesuatu yang baru. Metode ini sebelumnya pernah dikembangkan di Mojokerto, dan hasilnya cukup efektif. “Untuk di Jember sendiri, kita mulai kembangkan di dua kecamatan, yakni Gumuk Mas dan Balung,” tambahnya.

Dinas pertanian, lanjut Hari, akan melakukan pendampingan pemeliharaan burung hantu yang sudah mulai dilakukan petani. Dengan semakin banyaknya burung hantu yang dikembangkan, diharapkan bisa mengembalikan ekosistem sawah, dimana burung hantu berada dalam satu lingkup rantai makanan.

“Ya kita harapkan petani juga bisa mengawasi burung hantu tersebut, jangan sampai kemudian menjadi sasaran pemburu atau penembak,” tukas Hari.

Sementara untuk melakukan pengendalian hama tikus saat ini, dinas pertanian sudah menyalurkan bantuan pestisida dan obat anti hama. “Penggerebekan juga terus kita lakukan bersama-sama dengan petani,” timpalnya.

Diberitakan sebelumnya, tanaman padi petani di 19 kecamatan di kabupaten Jember, saat ini diserang hama tikus. Kondisi ini membuat Dinas Pertanian menetapkan serangan hama tikus itu merupakan kejadian luar biasa (KLB).