Wang sinawang? Apaan tuh?
Ini adalah unen-unen dalam bahasa Jawa, apa padanan katanya dalam bahasa Indonesia ya?

Saya enggak tau, saya ngertinya gini …
Apakah terkadang kita merasa tidak puas dengan hidup yang kita jalani?
Apakah terkadang kita iri dengan kehidupan orang lain yang dimata kita terlihat begitu hebat, mengagumkan, luar biasa dan menarik hati?

Nah, itu yang disebut ‘Wang sinawang’ karena mungkin saja tokoh idola kita tidak merasa bahagia juga dengan hidupnya dan mereka malah iri dengan hidup kita yang biasa-biasa saja tetapi terkesan aman, damai, sejahtera, dan bahagia walau dalam kondisi ala kadarnya.

Kita selalu membandingkan apa yang kita miliki dengan milik orang lain? Kenapa?
Kita selalu mengeluh dan merasa tidak puas? Kenapa?
Kita selalu tidak bersyukur? Kenapa?

Kita memandang orang lain, dan orang lain memandang kita dalam kacamata masing-masing.

Percayalah …
Apa yang terkadang tampak indah oleh mata, tidak selamanya indah juga saat kita begitu dekat dengannya. Mungkin ada harga yang harus dibayar saat kita ingin memiliki keindahan itu, dan kita tak akan pernah tau ketika kita belum mendapatkannya.

Di dunia ini, tidak ada yang gratis.
Semua ada harganya! Kehidupan kita dan orang lain adalah hasil dari perjuangan sesuai harga yang telah kita bayarkan untuk mendapatkannya.

Unen-unen jawa, ONO REGO ONO RUPO …
Walah, apa lagi artinya? Mbuh ahh! Ada yang tau?

Catatan:
Artikel ini saya posting karena kejadian pagi ini membuat saya harus belajar bersyukur. Begini, saya mempunyai teman yang saat ini menjadi anggota dewan yang terhormat. Dia adalah pengusaha muda yang cukup berhasil. Kesuksesannya terbukti dari rumah, mobil dan kehidupannya yang ‘hebat’ bahkan sejak dia belum menjadi seorang anggota dewan, wakil rakyat yang terhormat.
Apa yang terjadi? Pagi ini, dia berkata, “Aku iri dengan hidupmu yang damai tanpa banyak beban pikiran. Tiap hari aku dibikin pusing dengan berbagai macam masalah.”

Hahaha … Dia tidak pernah tau kalau aku sering pusing ga punya duit!