Andrew N. Weintraub, profesor dangdut

Dangdut adalah musik Indonesia! Ternyata, musik joged yang sering disebut banyak orang sebagai musik kampungan malah mendapat banyak simpati dan penggemar di luar negeri. TIDAK TANGGUNG-TANGGUNG, pengakuan datang dari Prof Andrew Weintraub BA MA PhD, 50 tahun, profesor etnomusicology (musik) dari University of Pittsburgh, Amerika Serikat. Naaahhh, Mister Andrew ini bahkan menulis buku khusus tentang DANGDUT dengan judul Dangdut Stories: Musik, Identitas dan Budaya Indonesia yang baru diterjemahkan ke bahasa Indonesia. Pada 2007 lalu, dia membentuk sebuah grup dangdut di Pittsburgh. Grup dangdut itu diberi nama Dangdut Cowboys.

Ada Orang Amerika yang menjadi ahli dangdut? Hehehe … sesuatu banget gitu loohhh.

Katanya, ‘Saya merasa bisa memahami bahasa Indonesia lewat musik dangdut. Liriknya puitis, tapi tidak terlalu rumit. Dangdut itu musik hibrida, dan pada dasarnya semua musik itu hibrida. Orang bikin lagu berdasar musik-musik yang dia dengar. Dangdut itu musik asli Indonesia. Tanpa Rhoma Irama, Elvi Sukaesih, dan A. Rafiq tidak ada dangdut. Karena mereka orang Indonesia, jadi dangdut adalah musik Indonesia.’

“Saya menulis buku tentang dangdut agar bisa dibaca para mahasiswa, peneliti lain, dan siapa saja yang hendak meneliti musik, antropologi, dan studi-studi Asia Tenggara,” sambung Andrew.

Jadi, apa yang khas dari lirik lagu dangdut?

Lirik lagu dangdut itu seperti blues, sangat melankolis tapi masih penuh dengan harapan. Saat mendengar lagu itu, hati kita juga terkena, karena liriknya sangat langsung. Seperti lagu Cinta Sampai di Sini (ciptaan Dadang S, dinyanyikan Mansyur S): “Barulah sekarang aku menyadarai, cintamu padaku setipis kulit ari.” Sangat puitis dan sangat susah membuat lirik seperti itu.

Apa perbedaan musik dangdut dulu dan sekarang?

Dulu, orang mementingkan suara karena hanya mendengar, sekarang karena sudah muncul di TV, visual menjadi penting. Juga sensasi.

Sensasi seperti apa?

Penyanyi seperti Jupe dan Ayu Tingting mendapat banyak perhatian karena sensasi. Selain itu ada banyak gaya dangdut yang baru yang tidak diperhatikan. (Banyak) orang terobsesi dengan dangdut yang porno, vulgar dan seronok, padahal tidak juga. Itu tergantung kita.

Referensi :
http://www.tempo.co/read/news/2012/06/03/112407970/Bang-Rhoma-dari-Amerika
http://www.jpnn.com/read/2012/04/28/125695/Andrew-Weintraub,-Profesor-Universitas-Pittsburgh-dan-Vokalis-Dangdut-Cowboys-%281%29-