Hot News minggu ini adalah Royal Wedding Yogya dimana Sri Sultan Hamengku Buwono X akan menikahkan putri bungsu Sultan Hamengkubowono (HB) X, Gusti Raden Ajeng (GRAj) Nurastuti Wijareni atau akrab disapa Reni dengan Achmad Ubaidillah (Ubai)

Pesta pernikahan akan berlangsung selama empat hari berturut-turut pada 16-19 Oktober 2011, di mana 4.000 undangan bakal menghadiri helatan besar tersebut.

Sesuai tradisi menjelang pernikahan, Gusti Raden Ajeng (GRAj) Nurastuti Wijareni mendapatkan nama baru yaitu Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara, sedangkan  Achmad Ubaidillah (Ubai) mendapatkan nama Kanjeng Pangeran Harya (KPH) Yudanegara.

Saya doeloe kuliah di Yogya dan lingkungan yang saya tempati selama bertahun-tahun telah membawa kesan yang mendalam. Kadang saya merasa harus ‘PULANG KE KOTAMU!’ seperti petikan syair dalam lagu indah Yogyakarta yang dilantunkan Katon – KLA Project

Beberapa waktu lalu, setelah membaca berita soal Royal Wedding Yogya ini, saya sedianya ingin menghadiri. Bukan apa-apa, saya tidak hanya ingin hunting photo karena saya yakin pada acara ini banyak venue indah yang layak diabadikan lewat mata kamera. Tapi ya beginilah … karena kesibukan saya hanya bisa menikmati Royal Wedding Yogya dari berita online saja.

Seorang teman menuliskan di update facebook begini :

Kabar gembira untuk ank kos jogja.bhwa pda tgl 18 oktbr 2011,kurang lbih 200 angkrngan gratis akn disajikan disepanjang jln malioboro sbg perayaan royal wedding putri bungsu sultan hamengkubuwono X.

Weleh … Angkringan, coy! … ANGKRINGAN! … A N G K R I N G A N ! …

Ya, ini juga salah 1 sebab yang membuat saya selalu kangen Yogya karena suasana angkringan yang khas tidak saya dapatkan di Jakarta ini. Angkringan Yogya bisa membuat saya betah duduk lama sambil menikmati wedang susu jahe dan cemilan sate kulit atau bakaran ceker ayam. Wuiiihhh … nyam-nyam …

Yogya, (Insya Allah) aku akan kembali …

Kla Project – Yogyakarta

Pulang ke kotamu, ada setangkup haru dalam rindu
Masih seperti dulu
Tiap sudut menyapaku bersahabat penuh selaksa makna
Terhanyut aku akan nostalgi saat kita sering luangkan waktu
Nikmati bersama suasana Jogja

Di persimpangan, langkahku terhenti
Ramai kaki lima menjajakan sajian khas berselera
Orang duduk bersila
Musisi jalanan mulai beraksi seiring laraku kehilanganmu
Merintih sendiri, di tengah deru kotamu

(Walau kini kau t’lah tiada tak kembali) Oh…
(Namun kotamu hadirkan senyummu abadi)
(Izinkanlah aku untuk s’lalu pulang lagi)
(Bila hati mulai sepi tanpa terobati) Oh… Tak terobati

Musisi jalanan mulai beraksi, oh…
Merintih sendiri, di tengah deru, hey…

Walau kini kau t’lah tiada tak kembali
Namun kotamu hadirkan senyummu abadi
Izinkanlah aku untuk s’lalu pulang lagi
(untuk s’lalu pulang lagi)
Bila hati mulai sepi tanpa terobati, oh…

(Walau kini kau t’lah tiada tak kembali)
Tak kembali…
(Namun kotamu hadirkan senyummu abadi)
Namun kotamu hadirkan senyummu yang, yang abadi
(Izinkanlah aku untuk s’lalu pulang lagi)
Izinkanlah untuk s’lalu, selalu pulang lagi
(Bila hati mulai sepi tanpa terobati)
Bila hati mulai sepi tanpa terobati

Walau kini engkau telah tiada (tak kembali) tak kembali
Namun kotamu hadirkan senyummu (abadi)
Senyummu abadi, abadi…

Ihiks … SOK ROMANTIS, LOE!