Kata orang: ‘Rajin pangkal pandai, Hemat pangkal kaya’
Eh, rupanya kalimat kata mutiara bijak ini juga berlaku buat kaum Blogger-iyah lhoo … Ga percaya? Coba baca yang ini …

Blogger harus rajin biar pandai, artinya …
Ya, blogger wajib banget rajin nulis artikel. Untuk membuat artikel yang bagus, berbobot dan bermutu tentu kita harus banyak membaca baik di taman bacaan online maupun offline

Semakin banyak referensi kita maka akan semakin berkelas hasil tulisan kita. Kan, malu banget kalau kita menuliskan asal-asalan (walaupun ini juga tidak berdosa). Tulisan berkelas akan menaikkan citra kita sebagai blogger.

Lihat aja, tuh tokoh partai politik dan pejabat aja butuh pencitraan apalagi buat seorang blogger … (lah, apa hubungannya?) – sok-sok an bikin artikel soal kualitas tulisan yang bermutu, padahal aku kan masih belajar dan tulisanku AMAT SANGAT TIDAK BERMUTU SEKALI. Hehehe

Ternyata ada hasil sampingannya lho …
Rajin membaca membuat kita banyak pengalaman dan refernsi jadi kalau diajak ngobrol ama berbagai jenis orang dari bermacam profesi ya (Insya Allah) kita tetap bisa nyambung. Dijamin tidak akan JAKA SEMBUNG BAWA GOLOK deh …  Asyik kan? Artinya kita tambah (sedikit) pinter! *nambahnya sedikit aja, kata pak ustadz kita tidak boleh serakah alias kemaruk!*

Blogger harus hemat biar kaya, artinya …
Iya, hemat pangkal kaya. Nanti kalau sudah kaya kan bisa ngasih aku modal buat buka usaha kecil atau malah yang besar (sokor-sokor bisa kasih uang pinjaman /gratis tanpa jaminan buat foya-foya!). Kan aku enak kalau punya teman kaya … Asli, bukan kayak monyet lhoo. Hush! Hush! hehehe … Piss deh ahh

Eh, ini mau ngomong apaan sih?

Udah becandanya, sekarang serius ahh …
Maksudnya gini … Eh, anda sudah mandi apa belum? Karena blogger juga harus mandi biar sehat dan tidak menimbulkan polusi udara buat teman sebelah

Gini mas, mbak, oom, tante …

Mungkin, suatu saat, kita memiliki semangat tinggi dan penuh vitalitas untuk membuat artikel sehingga kita bisa menghasilkan (misalnya) 100 buah artikel per hari. Wow! Hebat kali, bah! …

Apa yang harus kita lakukan dengan artikel sebanyak itu?
Apa kita harus meng-upload semuanya dalam waktu 1 hari 24 jam full?
Kalau iya, wah sayang sekali. Kita menghambur-hamburkan harta dalam sekejap mata. Lalu, kenapa kita tidak menabung tulisan itu?

Menabung? Dimana?
Iya, menabung tulisan! Di mesin otomatis WordPress.

Kata Blogger (yang merasa) senior, ‘posting artikel itu ga usah banyak-banyak yang penting kontinyu. Kalau bisa 1 hari minimal ada 1 artikel baru agar tamu yang datang ke blog kita tidak kecewa karena tidak menemukan bahan bacaan yang fresh from oven. Kalau pengin cepat penuh ya cukup 2-3 artikel atau maksimal bikin 5 artikel per hari saja.’

Jadi, kalau kita bisa ngebut benjut bikin 100 artikel ya cukup kirimkan maksimal 5 artikel saja. Artinya kita bisa punya cadangan artikel untuk 20 hari kerja. Enak kan?

Caranya?
Klik Add New Post seperti biasa … kasih Categories dan Post Tags (juga) seperti biasa aja. Tetapi jangan segera klik tombol PUBLISH karena nanti artikel anda akan boros.

Anda perlu mengatur dulu JADWAL TERBITNYA yaitu dengan klik tulisan diatas tombol PUBLISH … lihat ada tulisan Publish immediately Edit … Nah anda pilih yang tulisan EDIT nanti anda akan menemukan TANGGAL dan JAM TERBIT untuk artikel yang baru anda tulis.

Atur aja sesuka hati anda!

Jika 100 buah artikel itu sudah dijadwal selama 20 hari maka selama 20 hari juga anda bisa CUTI NGEBLOG tetapi blog anda akan tetap menampilkan artikel baru sesuai jadwal. Biarkan saja mesin WordPress yang bekerja untuk anda, sementara anda bisa melakukan kegiatan harian yang lain seperti … ndorong gerobak atau narik becak … Hush! Emang apaan?

Kata Blogger Senior (lagi?), ‘content is a king! Konten adalah raja dalam dunia blog. Perbanyak postinganmu agar blogmu semakin kaya.’

Seperti artikel yang anda baca ini … Hari ini jam ini (silahkan anda lihat waktu terbitnya) artikel baru keluar dari sarang, padahal aku sudah menuliskan dan menjadwalkan beberapa jam yang lalu.

Masih Bingung? Sama!