Siapa pencipta Lagu Indonesia Raya?

Ini adalah pengetahuan umum yang kita dapatkan dalam pelajaran di Sekolah Dasar (benar atau enggak ya?). Ternyata, tidak semua orang tau tentang sejarah Lagu Indonesia Raya ini.

Seorang tokoh (orang terkenal) pun belum tentu bisa menjawab pertanyaan mudah ini.

Putri Indonesia 2010 Nadine Alexandra Dewi Ames tak tahu siapa yang menciptakan lagu Indonesia Raya.

“Aduh, aduh, duh.. Jangan dong. Kok kuis nih? Thanks Mas aku blank banget. Nyanyi sih bisa,” jawab Nadine saat ditemui di ballroom Grand Hyatt, Jakarta, Selasa (16/8). Meski demikian, wanita kelahiran Inggris itu mengaku hafal lagu kebangsaan tersebut. (sumber)

http://www.metrotvnews.com/read/news/2011/08/17/61640/Ditanya-Pencipta-Lagu-Indonesia-Raya-Putri-Indonesia-Blank

Tanya : Kenapa?
Dalam Kasus ini, siapa yang patut disalahkan?

Saat saya melempar issue ini di facebook, sebagian teman mengatakan kalau seorang Putri Indonesia 2010 Nadine Alexandra Dewi Ames juga manusia biasa yang tak luput dari lupa dan khilaf, sedangkan sebagian teman yang lain menyalahkan panitia pemilihan Putri Indonesia yang (mungkin) hanya mementingkan penampilan fisik dan melupakan isi.

Bagaimana menurut anda?

Sedikit Belajar sejarah yuukkk …

Wage Rudolf Soepratman – Indonesia Raya

http://id.wikipedia.org/wiki/Wage_Rudolf_Soepratman

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Wage Rudolf Supratman (lahir di Jatinegara, Batavia, 9 Maret 1903 – meninggal di Surabaya, Jawa Timur, 17 Agustus 1938 pada umur 35 tahun[1]) adalah pengarang lagu kebangsaan Indonesia, “Indonesia Raya” dan pahlawan nasional Indonesia.

Sewaktu tinggal di Makassar, Soepratman memperoleh pelajaran musik dari kakak iparnya yaitu Willem van Eldik, sehingga pandai bermain biola dan kemudian bisa menggubah lagu. Ketika tinggal di Jakarta, pada suatu kali ia membaca sebuah karangan dalam majalah Timbul. Penulis karangan itu menantang ahli-ahli musik Indonesia untuk menciptakan lagu kebangsaan.

Soepratman tertantang, lalu mulai menggubah lagu. Pada tahun 1924 lahirlah lagu Indonesia Raya, pada waktu itu ia berada di Bandung dan pada usia 21 tahun.

Pada bulan Oktober 1928 di Jakarta dilangsungkan Kongres Pemuda II. Kongres itu melahirkan Sumpah Pemuda. Pada malam penutupan kongres, tanggal 28 Oktober 1928, Soepratman memperdengarkan lagu ciptaannya secara instrumental di depan peserta umum (secara intrumental dengan biola atas saran Soegondo berkaitan dengan kondisi dan situasi pada waktu itu, lihat Sugondo Djojopuspito). Pada saat itulah untuk pertama kalinya lagu Indonesia Raya dikumandangkan di depan umum. Semua yang hadir terpukau mendengarnya. Dengan cepat lagu itu terkenal di kalangan pergerakan nasional. Apabila partai-partai politik mengadakan kongres, maka lagu Indonesia Raya selalu dinyanyikan. Lagu itu merupakan perwujudan rasa persatuan dan kehendak untuk merdeka.

Sesudah Indonesia merdeka, lagu Indonesia Raya dijadikan lagu kebangsaan, lambang persatuan bangsa. Tetapi, pencipta lagu itu, Wage Roedolf Soepratman, tidak sempat menikmati hidup dalam suasana kemerdekaan.

Akibat menciptakan lagu Indonesia Raya, ia selalu diburu oleh polisi Hindia Belanda, sampai jatuh sakit di Surabaya. Karena lagu ciptaannya yang terakhir “Matahari Terbit” pada awal Agustus 1938, ia ditangkap ketika menyiarkan lagu tersebut bersama pandu-pandu di NIROM Jalan Embong Malang, Surabaya dan ditahan di penjara Kalisosok, Surabaya. Ia meninggal pada tanggal 17 Agustus 1938 karena sakit.