Ir Soekarno terkenal sebagai orator ulung. Beliau mampu menghipnotis dan membakar semangat audiens pendengarnya. Tentu hal ini memerlukan teknik tertentu disamping kharisma yang dimilikinya.

Bagaimana sebenarnya teknik bicara di depan umum?
Dari beberapa teman dan pengalaman pribadi di lapangan, teknik yang saya ketahui adalah sebagai berikut:

1.  Kuasai tema yang hendak dibicarakan
Jika anda fans berat cabang olahraga sepakbola tentu anda tidak akan kesulitan jika harus ngomong soal (misalnya) perkembangan dunia sepakbola, nama klub  dan pemain baik di tingkat lokal maupun internasional, prediksi pertandingan sepakbola berdasarkan pengalaman bermain sebelumnya dan lain-lain.

Anda pakar politik ya silahkan ngomong soal politik, jangan malah ngomong soal cara beternak ayam petelur, budidaya lele secara cepat dan tepat, cara menanam cabe, teknik menanam jati emas dll yang tidak anda kuasai secara baik dan benar. Jika anda paksakan mungkin anda bisa, tapi yakinlah bahwa anda akan menemukan masalah saat bertemu dengan penanya yang kritis dan lebih menguasai bidang poko bahasan tersebut.

Kuasai tema!
Hal ini agar anda tidak terlihat kurang profesional saat tampil di muka umum.

2.  Tatap pendengar anda.
Rasanya menjadi aneh, lucu, dan unik saat seorang pembicara ternyata hanya menunduk malu dan kurang pe-de saat tampil di muka umum.
Tatap pendengar anda! Ini akan menunjukkan bahwa anda memang layak tampil sebagai pembicara.

3.  Jaga penampilan
Tampil  keren bukan berarti tampil dengan harga mahal. Perhatikan busana pakaian yang anda kenakan. Minimal harus bersih dan sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.

Tampil secara sederhana pun bisa memikat perhatian orang.

4.  Percaya diri
Yes, percaya diri! Yakinlah bahwa (seolah-olah) anda yang paling pintar, paling jago, paling menguasai materi sehingga anda bisa tampil penuh percaya diri dan tidak minder.

Apabila ada pertanyaan yang sulit, jawablah secara diplomatis yang baik dan benar agar si penanya puas dan anda juga terselamatkan dari malu.

5.  Latihan
Kata orang, keahlian didapatkan dari latihan rutin yang disiplin. Soal bakat itu tidak begitu penting asal kita memang mau dan mampu berlatih.

Mungkin itu sedikit dari pengalaman saya, ada yang mau menambahkan?