Senin (19/9/2011), terjadi kericuhan di depan SMA 6 Jakarta yang melibatkan puluhan anak sekolah SMP, SMA dan wartawan.

Beberapa wartawan mendapatkan perlawanan dari siswa SMA 6 sehingga mengalami luka-luka, di antaranya fotografer Kompas.com Banar Fil Ardhi, fotografer Seputar Indonesia Yudhistiro Pranoto, fotografer Media Indonesia Panca Syaukani, dan fotografer Sinar Harapan Septiawan.

Sebetulnya kericuhan seperti ini bukanlah yang pertama kali. Saat kita mengetikkan kata ‘tawuran anak sekolah‘ ataupun ‘korban tawuran‘ di mbah Gugel maka akan keluar beberapa berita yang bisa menggambarkan kondisi pendidikan di negeri ini yang semakin mengenaskan.

Menjadi pertanyaan adalah ‘ kenapa anak sekolah sekarang begitu brutal dan beringas saat menghadapi suatu masalah?’

Ada yang tahu? Apa yang salah dalam sistem pendidikan di negeri ini? Seakan ajaran budi pekerti, tepa selira, saling menghargai, hormat menghormati dan Agama tidak lagi menjadi acuan dasar dalam berbuat dan bertindak. Waaahhh … sungguh menyedihkan!

Tulisan ini tidak untuk menyalahkan siapapun. Kasus tawuran SMAN 6 Jakarta dan Wartawan biarlah menjadi pekerjaan rumah bagi pihak sekolah, dinas pendidikan, kepolisian dan kita semua (siapapun yang peduli). Yang penting … mari kita ngeblog dengan baik dan benar. OK?

http://royallise.com/